Rabu, 18 Juli 2018

TUGAS KELOMPOK 6 ANALISIS KREDIT


TUGAS KELOMPOK 6
ANALISIS KREDIT
MATAKULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
DOSEN PENGAMPU : DANIA PUSPITASARI, S.ST., M.Sa



ANGGOTA KELOMPOK :
AHMAD MUZAKI                          1510421035
MOHAMMAD ROFIUALA           1510421123
ADIM FIRMANSYAH                    1510421128
ARYA AJI ZULFIKRI                    1510421132
SANDY ALIFIANTO HIDAYAT  1510421142
RIDWAN  MUHAMMAD              1510421146
DANY PANJI GURITNO               1510421158

1.        Sebutkan dan jelaskan syarat permohonan kredit?
Jawab :
Pemberian kredit kepada orang atau perusahaan yang memerlukan harus mempertimbangkan hal-hal yang dikenal dengan istilah 5C, yakni :
a.         Karakter (character) adalah sifat dan tingkah laku pemohon dalam kehidupan berusaha. Pemberi kredit perlu meneliti kebiasaan dan kepribadian pemohon. Dengan kata lain, pemohon dipercaya dapat memenuhi kewajibannya.
b.        Kemampuan (capabilit ), artinya pemohon dalam mengembalikan kredit tepat waktu. Hal ini harus diperhatikan oleh pemberi kredit dengan memerhatikan jenis usaha dan kemampuan memperoleh laba (diukur dari laporan keuangan).
c.         Modal (capital) yang dimiliki perusahaan yang berasal dari pinjaman bank dapat mendorong perkembangan usaha. Oleh karena itu, kredit berfungsi meningkatkan usaha.
d.        Jaminan (collateral) adalah harta tetap atau surat-surat berharga yang dapat digunakan untuk menjamin kredit yang diterima.
e.         Kondisi ekonomi  (condition of econom ) yang akan datang harus menggambarkan keadaan yang cerah, misalnya tingkat inflasi yang terkendali sehingga nilai uang sekarang tidak berbeda jauh dengan nilai uang pada masa yang akan datang.

2.        Apa saja aspek –aspek pertimbangan kredit dan mengapa hal itu dianggap penting?
Jawab :
Aspek-aspek yang dinilai dalam pemberian kredit antara lain sebagai berikut :
1.    Aspek yuridis/hukum, yang dinilai dari aspek yuridis atau hukum dalam penilaian kredit adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa-siapa pemilik  dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya seperti :
a.         Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri
b.        Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP) untuk sektor pertambangan
c.         Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
d.        Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e.         Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah
f.         Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya
2.    Aspek pemasaran, yang dinilai dari aspek pemasaran dalam penilaian kredit adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah :
a.         Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun yang lalu
b.        Rencana penjualan dan produksi minimal 3 bulan atau tiga tahun yang akan datang
c.         Peta kekuatan pesaing yang ada
d.        Prospek produk secara keseluruhan
3.    Aspek keuangan, yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana  penggunaan data tersebut. Di samping itu, hendaknya dibuatkan cash flow dari pada keuangan perusahaan. Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya dengan suatu kriteria kelayakan investasi yang mencakup antara lain :
a.         Rasio-rasio keuangan
b.        Payback period
c.         Net Present Value (NPV)
d.        Profitability Indek (PI)
e.         Internal Rate of Return (IRR)
f.         Dan Break Event Point (BEP)
4.    Aspek teknis dan operasi, peran aspek teknis dan operasi dalam penilaian kredit adalah membahas masalah yang berkaitan dengan produksi, seperti kapasitas yang digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan, dan mesin-mesing termasuk jenis mesin yang digunakan.
5.    Aspek manajemen, untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai prospek yang ada dan pertimbangan lainnya.
6.    Aspek sosial ekonomi, menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti :
a.         Meningkatkan ekspor barang
b.        Mengurangi pengangguran atau lainnya
c.         Meningkatkan pendapatan masyarakat
d.        Tersedianya sarana dan prasarana
e.         Membuka isolasi daerah tertentu
7.      Aspek ambdal, menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika proyek atau usaha itu dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi antara lain terhadap :
a.         Tanah/darat menjadi gersang
b.        Air, menjadi limbah berbau busuk, berubah warna atau rasa
b.        Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising, dan panas

3.        Untuk UMKM analisa apa yang digunakan untuk pertimbangan kredit bank?
Jawab :
Adapun  analisis 7P, sebagai berikut:
1)        Personality, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Sifat, kepribadian calon debitur dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit.
2)        Party, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter.
3)        Purpose, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
4)        Prospect, untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
5)        Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
6)        Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7)        Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa barang atau orang atau jaminan asuransi. (Kasmir, 2004:106)
Adapun Analisis 3R yaitu:
1)        Return (hasil yang dicapai), Return disini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan debitur setelah dibantu kredit oleh bank.
2)        Repayment (pembayaran kembali). Dalam hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohonan kredit dapat membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali (repayment capacity) dan apakah kredit harus diangsur/dicicil/atau dilunasi sekaligus diakhir periode.
3)        Risk Bearing Ability (kemampuan untuk menanggung risiko). Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan pemohon kredit mampu menanggung risiko kegagalan andaikata terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

4.        Jelaskan metode yang dipakai untuk menilai proyek investasi ?
Jawab :
1.    Metode Net Present Value (NPV) Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang. Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan. Keputusan dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan.
·  Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
·  Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
2.   Metode Payback Period (PP) Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali seluruhnya seperti awal mula. Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi bisa dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas. Perhitungan metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar. Secara umum, apabila hasil payback periode menunjukkan periode pengembalian yang lebih cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya, apabila payback period menunjukkan periode pengembalian yang lebih lama. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan. Apabila ada lebih dari satu jenis investasi yang ditawarkan, periode pengembalian yang paling singkat yang seharusnya dipilih. Analisa metode payback period hanya disarankan untuk memperoleh tambahan informasi mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang akan diiinvestasikan. Seperti perusahaan teknologi contohnya handphone yang setiap bulan bahkan muncul produk baru yang membuat produk sebelumnya menjadi usang. Padahal masih baru.
3.    Metode Profitability Index (PI) Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI) membandingkan antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi yang sekarang. Profitability index dikenal juga dengan nama profit investment ratio (rasio laba investasi) dan value investment ratio (rasio investasi nilai). Apabila profitability Index hasilnya lebih besar dari 1, Investasi tersebut layak untuk diambil. Semakin besar angkanya, maka investasi tersebut semakin layak.
4.     Metode Average Rate of Return (ARR) Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa besar keuntungan dari sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih setelah pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari investasi. Jadi ARR diukur dari laba perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan. Apabila hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
5.     Metode Internal Rate of Return (IRR) Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat return yang sebenarnya.

5.        Banyak umkm yang gagal bayar pada perkreditan di perbankan mengapa?
Jawab :
Karena kegagalan pada proses pembayaran UMKM pada pengkreditan perbankan adalah dikarenakan biaya jasa yang terlalu bersar dan jangka waktu yang ditentukan terlalu sebentar, sehingga untuk perputaran uang kurang maksimal dengan usaha yang terhitung usaha kecil-kecilan.

6.        Menurut anda apakah pengajuan kredit di bank merupakan solusi?
Jawab :
Pengajuan kredit dibank tidak memberikan solusi bagi pemilik UMKM, pengajuan kredit dibank lebih tepat bagi pengusaha yang memiliki usaha besar, jika UMKM mengajukan kredit pada bank bank maka akan semakn tinggi resiko yang akan dialami oleh pemilik UMKM dikarenakan penghasilan yang kurang maksimal.

7.    Berikan alternatif solusi untuk umkm dalam mendapatkan modal kerja selain dari perkreditan bank?
Jawab :
Alternatif solusi untuk UMKM dalam mendapatkan modal kerja selain dari pengkreditan bank adalah kepada lembanga permodalan. Saat ini negara indonesia telah mempunyai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ynag bergerak dibidang permodalan. PT.PNM Mekaar, berkonsentrasi khusus memberikan modal bagi UMKM yang membutuhkan modal kerja dengan jasa yang lebih lama, sehingga tidak memberatkan dan menyulitkan para pelaku/pemilik UMKM dalam pengambilan pinjaman.

Selasa, 17 Juli 2018

Ahmad Muzaki 1510421035 Tugas Ujian Akhir Semester 6 Mata kuliah Analisis Laporan Keuangan


NAMA           : AHMAD MUZAKI
NIM                : 1510421035
KELAS          : AKUNTANSI D 2015
DOSEN          : DANIA PUSPITASARI S.ST M.SA




ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

1.        Apa perbedaan utama analisis kredit dan analisis ekuitas , dan bagaimana pengaruhnya ke laporan keuangan ?
Jawab :
Analisis kredit merupakan evaluasi atas suatu perusahaan dari sudut pandang pemberi pinjaman atau calon pemberi pinjaman. Analisis kredit penting untuk sejumlah agen ekonomi tidak hanya bankir atau perantara keuangan lain tetapi juga analis utang publik, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, dan lainnya.
Tujuan dari analisis kredit tidak hanya menilai kemungkinan bahwa calon peminjam akan gagal melunasi pinjaman. Tetapi juga penting untuk mengidentifikasi sifat dari risiko utang yang terkait, bagaimana struktur pinjaman akan dibuat untuk memindahkan atau mengatasi risiko tersebut. Pinjaman dengan struktur yang baik akan memberikan pihak pemberi pinjaman strategi ke luar yang baik meskipun terjadi gagal bayar. Kunci dari struktur ini adalah persyaratan pinjaman berupa data berbasis akuntansi yang dirancang secara layak.
Sementara  analisis ekuitas itu, Aktivitas analisis ekuitas antara lain adalah menyusunlaba dan komponen laba sehingga dapat memisahkan elemen yang stabil, normal, dan terus-menerus dengan elemen acak, tidak tentu, tidak biasa dan tidak berulang. Penyusunan ulang juga berguna untuk mengetahui elemen laba kini yang seharusnya dicakup dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya.

2.        Jelaskan maksud dari margin of safety?
Jawab :
Margin of Safety adalah suatu informasi mengenai sampai tingkat berapa perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan namun perusahaan tidak mengalami kerugian.Dalam Hal ini semakin besar Margin of Safety makin baik untuk perusahaan karena perusahaan bias mengalami penurunan yang cukup jauh.
Margin of Safety adalah informas tentang jumlah maksimum penurunan nilai penjualan. (Darsono Prawironegoro&Ari Purwanti,2008:125).
Margin of Safety dicaru dengan mengurangi jumlah penjualan pada titik impas.Semakin besar margin of safety semakin besar perusahaan dapat memperoleh laba dan begitu pula sebaliknya.
Ratio Margin of safety dapat dihubungkan langsung dengan tingkat keuntungan perusahaan yang menggunakan cara sebagai berikut :
Profit % = Margin income ratio x Ratio Margin of safety

3.        Jelaskan fungsi rasio likuiditas pada bank?
Jawab :
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar peruahaan relativ terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban bank).
Suatu bank dikatakan liquid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Oleh karena itu, bank dapat dikatakan liquid apabila:
a)        Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya,
b)        Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya, tetapi mempunyai aset atau aktiva lainnya (misal surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya, Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk hutang.
Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.
Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain: quick ratio, banking ratio, dan loans to assets ratio.
1.        Quick Ratio
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan aktiva lancar yang lebih liquid yang dimilikinya.
2.        Banking Ratio/Loan to Deposit Ratio (LDR)
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
3.        Loan to Assets Ratio
Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya.

4.        Jelaskan kelebihan dan keterbatasan dari Analisa Break even?
Jawab :
Kelebihan Break Even Point (BEP) antara lain ;
a.         Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.
b.        Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional.
c.         Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
d.        Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhaan.
e.         Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
Analisa BEP sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan.
Keterbatasan Break Even Point (BEP) antara lain ;
a.         Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Untuk menutupi  kelemahan itu, maka harus dibuat analisis sensitivitas untuk harga jual yang berbeda.
b.        Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya. Dengan demikian juga perhitungannya biaya variabel perunit juga akan dapat dipengaruhi perubahan ini.
c.         Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
d.        Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.

5.        Sebutkan dan jelaskan penggolongan rasio berdasarkan sumber data :
Jawab :
a.         Rasio-rasio neraca / Balance sheet ratio yaitu rasio yang datanya bersumber dari neraca.
b.        Rasio-rasio Laporan L/R/ income Statement Rasio yaitu rasio-rasio yang datanya bersumber dari Laporan Laba Rugi.
c.         Rasio-rasio antar laporan/ intrenstatement rasio yaitu rasio-rasio yang datanya diambil dari neraca laporan L/R.


6.        Lakukan analisa current ratio (penjabaran min 7 kalimat) dan saran untuk strategi perusahaan selanjutnya, berdasarkan data di bawah ini :
AKTIVA LANCAR
HUTANG LANCAR
Kas
Rp      500.000
Hutang Dagang
Rp   1.250.000
Piutang dagang
Rp   1.250.000
Hutang Wesel
Rp   1.000.000
Piutang Wesel
Rp   1.000.000
Hutang Pajak
Rp      500.000
Persediaan
Rp   2.500.000
Hutang Gaji
Rp     250.000
Persekot Biaya
Rp      750.000


JUMLAH
Rp   6.000.000
JUMLAH
Rp  3.000.000
Jawab :
Rasio Lancar        = Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Rasio Lancar        = Rp 6.000.000 / Rp 3.000.000
Rasio Lancar        = 2
Jadi, Rasio Lancar PT. X adalah 2 kali
Semakin tinggi rasio lancarnya, semakin likuid perusahaannya. Hasil Current Ratio atau Rasio Lancar yang diterima pada umumnya adalah 2 kali. Rasio Lancar sebesar 2 kali ini dianggap sebagai posisi nyaman dalam keuangan bagi kebanyakan perusahaan. Namun pada dasarnya, Rasio Lancar yang dapat diterima ini bervariasi antara satu industri dengan industri lainnya. Bagi kebanyakan industri, Rasio Lancar sebesar 2 kali sudah dianggap dapat diterima atau “Acceptable“.
Nilai rendah pada Rasio Lancar (nilai yang kurang dari 1 kali) menunjukan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Namun Investor atau calon kreditur juga harus memperhatikan arus kas operasi perusahaan agar bisa lebih memahami tingkat likuiditas perusahaannya. Apabila Rasio Lancar Perusahaan rendah, para Investor atau calon kreditur dapat menilai kesehatan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan kondisi arus kas (cash flow) operasional pada perusahaan tersebut.
Jika rasio lancar terlalu tinggi (nilai yang lebih dari 2 kali), maka perusahaan tersebut mungkin tidak menggunakan aset lancar atau fasilitas pembiayaan jangka pendeknya secara efisien. Hal ini juga menunjukkan mungkin adanya masalah dalam pengelolaan modal kerja. Namun bagi Kreditur, Current Ratio yang tinggi lebih baik daripada current ratio yang rendah, karena dengan current ratio yang tinggi berarti perusahaan cenderung lebih dapat memenuhi kewajiban hutang yang jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.

7.        Banyak umkm yang gagal bayar pada perkreditan di perbankan mengapa?
Jawab :
Karena kegagalan pada proses pembayaran UMKM pada pengkreditan perbankan adalah dikarenakan biaya jasa yang terlalu bersar dan jangka waktu yang ditentukan terlalu sebentar, sehingga untuk perputaran uang kurang maksimal dengan usaha yang terhitung usaha kecil-kecilan.

8.        Menurut anda apakah pengajuan kredit di bank merupakan solusi?
Jawab :
Pengajuan kredit dibank tidak memberikan solusi bagi pemilik UMKM, pengajuan kredit dibank lebih tepat bagi pengusaha yang memiliki usaha besar, jika UMKM mengajukan kredit pada bank bank maka akan semakn tinggi resiko yang akan dialami oleh pemilik UMKM dikarenakan penghasilan yang kurang maksimal.

9.        Berikan alternatif solusi untuk umkm dalam mendapatkan modal kerja selain dari perkreditan bank?
Jawab :
Alternatif solusi untuk UMKM dalam mendapatkan modal kerja selain dari pengkreditan bank adalah kepada lembanga permodalan. Saat ini negara indonesia telah mempunyai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ynag bergerak dibidang permodalan. PT.PNM Mekaar, berkonsentrasi khusus memberikan modal bagi UMKM yang membutuhkan modal kerja dengan jasa yang lebih lama, sehingga tidak memberatkan dan menyulitkan para pelaku/pemilik UMKM dalam pengambilan pinjaman. (http://bumn.go.id/pnm/halaman/41/tentang-perusahaan.html)