TUGAS
KELOMPOK 6
ANALISIS
KREDIT
MATAKULIAH
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
DOSEN
PENGAMPU : DANIA PUSPITASARI, S.ST., M.Sa
ANGGOTA
KELOMPOK :
AHMAD
MUZAKI 1510421035
MOHAMMAD
ROFIUALA 1510421123
ADIM
FIRMANSYAH 1510421128
ARYA
AJI ZULFIKRI 1510421132
SANDY
ALIFIANTO HIDAYAT 1510421142
RIDWAN MUHAMMAD 1510421146
DANY
PANJI GURITNO 1510421158
1.
Sebutkan dan jelaskan syarat permohonan
kredit?
Jawab
:
Pemberian kredit kepada orang atau
perusahaan yang memerlukan harus mempertimbangkan hal-hal yang dikenal dengan
istilah 5C, yakni :
a.
Karakter (character) adalah sifat dan
tingkah laku pemohon dalam kehidupan berusaha. Pemberi kredit perlu meneliti
kebiasaan dan kepribadian pemohon. Dengan kata lain, pemohon dipercaya dapat
memenuhi kewajibannya.
b.
Kemampuan (capabilit ), artinya pemohon
dalam mengembalikan kredit tepat waktu. Hal ini harus diperhatikan oleh pemberi
kredit dengan memerhatikan jenis usaha dan kemampuan memperoleh laba (diukur
dari laporan keuangan).
c.
Modal (capital) yang dimiliki perusahaan
yang berasal dari pinjaman bank dapat mendorong perkembangan usaha. Oleh karena
itu, kredit berfungsi meningkatkan usaha.
d.
Jaminan (collateral) adalah harta tetap
atau surat-surat berharga yang dapat digunakan untuk menjamin kredit yang
diterima.
e.
Kondisi ekonomi (condition of
econom ) yang akan datang harus menggambarkan keadaan yang cerah, misalnya
tingkat inflasi yang terkendali sehingga nilai uang sekarang tidak berbeda jauh
dengan nilai uang pada masa yang akan datang.
2.
Apa saja aspek –aspek pertimbangan
kredit dan mengapa hal itu dianggap penting?
Jawab :
Aspek-aspek yang dinilai dalam pemberian kredit antara lain sebagai berikut
:
1.
Aspek yuridis/hukum, yang dinilai dari
aspek yuridis atau hukum dalam penilaian kredit adalah masalah legalitas badan
usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui
siapa-siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian
juga diteliti keabsahannya seperti :
a.
Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk
sektor industri
b.
Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP)
untuk sektor pertambangan
c.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
d.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e.
Keabsahan surat-surat yang dijaminkan
misalnya sertifikat tanah
f.
Serta hal-hal yang dianggap penting
lainnya
2.
Aspek pemasaran, yang dinilai dari aspek
pemasaran dalam penilaian kredit adalah permintaan terhadap produk yang
dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana. Yang
perlu diteliti dalam aspek ini adalah :
a.
Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang
lalu atau 3 tahun yang lalu
b.
Rencana penjualan dan produksi minimal 3
bulan atau tiga tahun yang akan datang
c.
Peta kekuatan pesaing yang ada
d.
Prospek produk secara keseluruhan
3.
Aspek keuangan, yang dinilai adalah
sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana
penggunaan data tersebut. Di samping itu, hendaknya dibuatkan cash flow
dari pada keuangan perusahaan. Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya
dengan suatu kriteria kelayakan investasi yang mencakup antara lain :
a.
Rasio-rasio keuangan
b.
Payback period
c.
Net Present Value (NPV)
d.
Profitability Indek (PI)
e.
Internal Rate of Return (IRR)
f.
Dan Break Event Point (BEP)
4.
Aspek teknis dan operasi, peran aspek
teknis dan operasi dalam penilaian kredit adalah membahas masalah yang
berkaitan dengan produksi, seperti kapasitas yang digunakan, masalah lokasi,
lay out ruangan, dan mesin-mesing termasuk jenis mesin yang digunakan.
5.
Aspek manajemen, untuk menilai struktur
organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang
pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola
berbagai prospek yang ada dan pertimbangan lainnya.
6.
Aspek sosial ekonomi, menganalisis
dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti :
a.
Meningkatkan ekspor barang
b.
Mengurangi pengangguran atau lainnya
c.
Meningkatkan pendapatan masyarakat
d.
Tersedianya sarana dan prasarana
e.
Membuka isolasi daerah tertentu
7.
Aspek ambdal, menyangkut analisis
terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika proyek atau usaha itu
dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit
tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran
lingkungan di sekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi antara lain terhadap :
a.
Tanah/darat menjadi gersang
b.
Air, menjadi limbah berbau busuk,
berubah warna atau rasa
b.
Udara mengakibatkan polusi, berdebu,
bising, dan panas
3.
Untuk UMKM analisa apa yang digunakan
untuk pertimbangan kredit bank?
Jawab :
Adapun analisis 7P, sebagai berikut:
1)
Personality, menilai nasabah dari segi
kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Sifat,
kepribadian calon debitur dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian
kredit.
2)
Party, mengklasifikasikan nasabah
kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal,
loyalitas serta karakter.
3)
Purpose, untuk mengetahui tujuan nasabah
dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
4)
Prospect, untuk menilai usaha nasabah di
masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya.
5)
Payment, merupakan ukuran bagaimana cara
nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana
untuk pengembalian kredit.
6)
Profitability, untuk menganalisis
bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7)
Protection, tujuannya adalah bagaimana
menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat
berupa barang atau orang atau jaminan asuransi. (Kasmir, 2004:106)
Adapun Analisis 3R yaitu:
1)
Return (hasil yang dicapai), Return
disini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan
debitur setelah dibantu kredit oleh bank.
2)
Repayment (pembayaran kembali). Dalam
hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohonan kredit dapat
membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali
(repayment capacity) dan apakah kredit harus diangsur/dicicil/atau dilunasi
sekaligus diakhir periode.
3)
Risk Bearing Ability (kemampuan untuk
menanggung risiko). Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai
sejauh mana perusahaan pemohon kredit mampu menanggung risiko kegagalan
andaikata terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
4.
Jelaskan metode yang dipakai untuk
menilai proyek investasi ?
Jawab :
1. Metode Net Present Value (NPV) Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara
nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas
bersih dimasa mendatang. Dalam perhitungan net present value diperlukan
data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi
dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan. Keputusan
dengan mengguanakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan.
· Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang
berarti nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
· Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang
berarti nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk
dijalankan.
2. Metode Payback Period (PP) Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode
untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan.
Payback period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan
kembali seluruhnya seperti awal mula. Dengan analisa metode payback period akan
diketahui berapa lama sebuah investasi bisa dikembalikan ketika terjadi kondisi
BEP (break even point) atau titik impas. Perhitungan metode ini
diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika jumlah arus kas
yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar. Secara umum, apabila hasil
payback periode menunjukkan periode pengembalian yang lebih cepat. Maka
investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya, apabila
payback period menunjukkan periode pengembalian yang lebih lama. Maka investasi
tersebut tidak layak untuk dijalankan. Apabila ada lebih dari satu jenis
investasi yang ditawarkan, periode pengembalian yang paling singkat yang
seharusnya dipilih. Analisa metode payback period hanya disarankan untuk
memperoleh tambahan informasi mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang
akan diiinvestasikan. Seperti perusahaan teknologi contohnya handphone yang
setiap bulan bahkan muncul produk baru yang membuat produk sebelumnya menjadi
usang. Padahal masih baru.
3. Metode Profitability Index (PI) Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI) membandingkan
antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi yang
sekarang. Profitability index dikenal juga dengan nama profit investment ratio
(rasio laba investasi) dan value investment ratio (rasio investasi nilai). Apabila
profitability Index hasilnya lebih besar dari 1, Investasi tersebut layak untuk
diambil. Semakin besar angkanya, maka investasi tersebut semakin layak.
4. Metode Average Rate of Return (ARR) Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa
besar keuntungan dari sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba
bersih setelah pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari investasi. Jadi
ARR diukur dari laba perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan. Apabila
hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang
diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang
terjadi sebaliknya, maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR) Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode
analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present
value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari penerimaan
arus kas dimasa yang akan datang. Metode IRR ini mungkin metode yang paling
sering dilakukan. Mungkin karena mudah digunakan dan banyak yang beranggapan
dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat
return yang sebenarnya.
5.
Banyak umkm yang gagal bayar pada
perkreditan di perbankan mengapa?
Jawab
:
Karena
kegagalan pada proses pembayaran UMKM pada pengkreditan perbankan adalah
dikarenakan biaya jasa yang terlalu bersar dan jangka waktu yang ditentukan
terlalu sebentar, sehingga untuk perputaran uang kurang maksimal dengan usaha
yang terhitung usaha kecil-kecilan.
6.
Menurut anda apakah pengajuan kredit di
bank merupakan solusi?
Jawab :
Pengajuan
kredit dibank tidak memberikan solusi bagi pemilik UMKM, pengajuan kredit
dibank lebih tepat bagi pengusaha yang memiliki usaha besar, jika UMKM
mengajukan kredit pada bank bank maka akan semakn tinggi resiko yang akan
dialami oleh pemilik UMKM dikarenakan penghasilan yang kurang maksimal.
7. Berikan alternatif solusi untuk umkm
dalam mendapatkan modal kerja selain dari perkreditan bank?
Jawab :
Alternatif solusi
untuk UMKM dalam mendapatkan modal kerja selain dari pengkreditan bank adalah
kepada lembanga permodalan. Saat ini negara indonesia telah mempunyai sebuah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ynag bergerak dibidang permodalan. PT.PNM
Mekaar, berkonsentrasi khusus memberikan modal bagi UMKM yang membutuhkan modal
kerja dengan jasa yang lebih lama, sehingga tidak memberatkan dan menyulitkan
para pelaku/pemilik UMKM dalam pengambilan pinjaman.