NAMA : AHMAD MUZAKI
NIM : 1510421035
KELAS : AKUNTANSI D 2015
DOSEN : DANIA PUSPITASARI S.ST M.SA
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
1.
Apa
perbedaan utama analisis kredit dan analisis ekuitas , dan bagaimana
pengaruhnya ke laporan keuangan ?
Jawab :
Analisis kredit merupakan evaluasi
atas suatu perusahaan dari sudut pandang pemberi pinjaman atau calon pemberi
pinjaman. Analisis kredit penting untuk sejumlah agen ekonomi tidak hanya
bankir atau perantara keuangan lain tetapi juga analis utang publik, perusahaan
manufaktur, perusahaan jasa, dan lainnya.
Tujuan dari analisis kredit tidak
hanya menilai kemungkinan bahwa calon peminjam akan gagal melunasi pinjaman.
Tetapi juga penting untuk mengidentifikasi sifat dari risiko utang yang
terkait, bagaimana struktur pinjaman akan dibuat untuk memindahkan atau
mengatasi risiko tersebut. Pinjaman dengan struktur yang baik akan memberikan
pihak pemberi pinjaman strategi ke luar yang baik meskipun terjadi gagal bayar.
Kunci dari struktur ini adalah persyaratan pinjaman berupa data berbasis
akuntansi yang dirancang secara layak.
Sementara analisis ekuitas
itu, Aktivitas analisis ekuitas antara lain adalah menyusunlaba dan komponen
laba sehingga dapat memisahkan elemen yang stabil, normal, dan terus-menerus dengan
elemen acak, tidak tentu, tidak biasa dan tidak berulang. Penyusunan ulang juga
berguna untuk mengetahui elemen laba kini yang seharusnya dicakup dalam hasil
operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya.
2.
Jelaskan
maksud dari margin of safety?
Jawab :
Margin of Safety adalah suatu
informasi mengenai sampai tingkat berapa perusahaan boleh mengalami penurunan
penjualan namun perusahaan tidak mengalami kerugian.Dalam Hal ini semakin besar
Margin of Safety makin baik untuk perusahaan karena perusahaan bias mengalami
penurunan yang cukup jauh.
Margin of Safety adalah informas
tentang jumlah maksimum penurunan nilai penjualan. (Darsono
Prawironegoro&Ari Purwanti,2008:125).
Margin of Safety dicaru dengan
mengurangi jumlah penjualan pada titik impas.Semakin besar margin of safety
semakin besar perusahaan dapat memperoleh laba dan begitu pula sebaliknya.
Ratio Margin of safety dapat
dihubungkan langsung dengan tingkat keuntungan perusahaan yang menggunakan cara
sebagai berikut :
Profit % = Margin income ratio x Ratio Margin of safety
3.
Jelaskan
fungsi rasio likuiditas pada bank?
Jawab :
Rasio likuiditas mengukur kemampuan
likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar peruahaan
relativ terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban
bank).
Suatu bank dikatakan liquid apabila
bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar
kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan
tanpa terjadi penangguhan. Oleh karena itu, bank dapat dikatakan liquid
apabila:
a)
Bank
tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi
likuiditasnya,
b)
Bank
tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya,
tetapi mempunyai aset atau aktiva lainnya (misal surat berharga) yang dapat
dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya, Bank tersebut
mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk
hutang.
Rasio yang rendah menunjukkan resiko
likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya
kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan.
Dalam rasio likuiditas, rasio yang
dapat diukur antara lain: quick ratio, banking ratio, dan loans to assets
ratio.
1.
Quick
Ratio
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan
dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya
dengan aktiva lancar yang lebih liquid yang dimilikinya.
2.
Banking
Ratio/Loan to Deposit Ratio (LDR)
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan
bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan
dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin
tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
3.
Loan
to Assets Ratio
Rasio ini untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia.
Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya.
4.
Jelaskan
kelebihan dan keterbatasan dari Analisa Break even?
Jawab :
Kelebihan Break Even Point (BEP)
antara lain ;
a.
Pertimbangan
tentang produk baru dalam menentukan berapa tingkat penjualan yang harus
dicapai agar perusahaan memperoleh laba.
b.
Sebagai
kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional.
c.
Memberikan
informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
d.
Mengevaluasi
laba dari perusahaan secara keseluruhaan.
e.
Mengganti
sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
Analisa
BEP sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui hubungan antara
penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan
bagi pimpinan untuk mengambil keputusan.
Keterbatasan Break Even Point (BEP)
antara lain ;
a.
Asumsi
yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga ini kadang-kadang
harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Untuk
menutupi kelemahan itu, maka harus dibuat
analisis sensitivitas untuk harga jual yang berbeda.
b.
Asumsi
terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung
kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap
tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan
lainnya. Dengan demikian juga perhitungannya biaya variabel perunit juga akan
dapat dipengaruhi perubahan ini.
c.
Jenis
barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
d.
Biaya
tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
5.
Sebutkan
dan jelaskan penggolongan rasio berdasarkan sumber data :
Jawab :
a.
Rasio-rasio
neraca / Balance sheet ratio yaitu rasio yang datanya bersumber dari neraca.
b.
Rasio-rasio
Laporan L/R/ income Statement Rasio yaitu rasio-rasio yang datanya bersumber
dari Laporan Laba Rugi.
c.
Rasio-rasio
antar laporan/ intrenstatement rasio yaitu rasio-rasio yang datanya diambil
dari neraca laporan L/R.
6.
Lakukan
analisa current ratio (penjabaran min 7 kalimat) dan saran untuk strategi
perusahaan selanjutnya, berdasarkan data di bawah ini :
AKTIVA
LANCAR
|
HUTANG
LANCAR
|
||
Kas
|
Rp 500.000
|
Hutang Dagang
|
Rp 1.250.000
|
Piutang dagang
|
Rp 1.250.000
|
Hutang Wesel
|
Rp 1.000.000
|
Piutang Wesel
|
Rp 1.000.000
|
Hutang Pajak
|
Rp 500.000
|
Persediaan
|
Rp 2.500.000
|
Hutang Gaji
|
Rp 250.000
|
Persekot Biaya
|
Rp 750.000
|
|
|
JUMLAH
|
Rp 6.000.000
|
JUMLAH
|
Rp 3.000.000
|
Jawab :
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Rasio Lancar = Rp 6.000.000 / Rp 3.000.000
Rasio Lancar = 2
Jadi, Rasio Lancar PT. X adalah 2
kali
Semakin
tinggi rasio lancarnya, semakin likuid perusahaannya. Hasil Current Ratio atau
Rasio Lancar yang diterima pada umumnya adalah 2 kali. Rasio Lancar sebesar 2
kali ini dianggap sebagai posisi nyaman dalam keuangan bagi kebanyakan
perusahaan. Namun pada dasarnya, Rasio Lancar yang dapat diterima ini
bervariasi antara satu industri dengan industri lainnya. Bagi kebanyakan
industri, Rasio Lancar sebesar 2 kali sudah dianggap dapat diterima atau “Acceptable“.
Nilai
rendah pada Rasio Lancar (nilai yang kurang dari 1 kali) menunjukan bahwa
perusahaan mungkin mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban lancarnya.
Namun Investor atau calon kreditur juga harus memperhatikan arus kas operasi
perusahaan agar bisa lebih memahami tingkat likuiditas perusahaannya. Apabila
Rasio Lancar Perusahaan rendah, para Investor atau calon kreditur dapat menilai
kesehatan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan kondisi arus kas (cash
flow) operasional pada perusahaan tersebut.
Jika
rasio lancar terlalu tinggi (nilai yang lebih dari 2 kali), maka perusahaan
tersebut mungkin tidak menggunakan aset lancar atau fasilitas pembiayaan jangka
pendeknya secara efisien. Hal ini juga menunjukkan mungkin adanya masalah dalam
pengelolaan modal kerja. Namun bagi Kreditur, Current Ratio yang tinggi lebih
baik daripada current ratio yang rendah, karena dengan current ratio yang
tinggi berarti perusahaan cenderung lebih dapat memenuhi kewajiban hutang yang
jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.
7.
Banyak
umkm yang gagal bayar pada perkreditan di perbankan mengapa?
Jawab :
Karena
kegagalan pada proses pembayaran UMKM pada pengkreditan perbankan adalah
dikarenakan biaya jasa yang terlalu bersar dan jangka waktu yang ditentukan
terlalu sebentar, sehingga untuk perputaran uang kurang maksimal dengan usaha
yang terhitung usaha kecil-kecilan.
8.
Menurut
anda apakah pengajuan kredit di bank merupakan solusi?
Jawab :
Pengajuan
kredit dibank tidak memberikan solusi bagi pemilik UMKM, pengajuan kredit
dibank lebih tepat bagi pengusaha yang memiliki usaha besar, jika UMKM
mengajukan kredit pada bank bank maka akan semakn tinggi resiko yang akan dialami
oleh pemilik UMKM dikarenakan penghasilan yang kurang maksimal.
9.
Berikan
alternatif solusi untuk umkm dalam mendapatkan modal kerja selain dari
perkreditan bank?
Jawab :
Alternatif
solusi untuk UMKM dalam mendapatkan modal kerja selain dari pengkreditan bank
adalah kepada lembanga permodalan. Saat ini negara indonesia telah mempunyai
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ynag bergerak dibidang permodalan.
PT.PNM Mekaar, berkonsentrasi khusus memberikan modal bagi UMKM yang
membutuhkan modal kerja dengan jasa yang lebih lama, sehingga tidak memberatkan
dan menyulitkan para pelaku/pemilik UMKM dalam pengambilan pinjaman. (http://bumn.go.id/pnm/halaman/41/tentang-perusahaan.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar